Selasa, 12 Juni 2012

pancasila sebagai weltanschauung


Pancasila sebagai Weltanschauung
Tepat tanggal 1 Juni kemarin diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Ia lahir sebagai sebuah ideologi atau pandangan hidup (weltanschauung) bangsa Indonesia. Ia lahir dari hasil galian para Founding Father terhadap kekayaan budaya bumi Indonesia. Pancasila menjadi miniatur karakter kepribadian bangsa.
Tapi apakah Pancasila di zaman sekarang masih dijiwai oleh insan Indonesia? Sedangkan apabila dilihat realitas yang terjadi berbanding terbalik dengan nilai-nilai Pancasila. Banyak dari generasi muda kita yang terjebak dalam pergaulan bebas. Begitu juga kalangan ekonomi atas sebagian dari mereka terhanyut dalam kehidupan hedonis. Pemerintahan kita juga tidak terlepas selalu diselimuti dengan korupsi. Di belahan bumi Indonesia lain juga ternyata masih terjadi pertikaian antar suku maupun kelompok. Ada pula tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Apakah ini bukti pengaplikasian nilai-nilai Pancasila?
Realitas di atas mengindikasikan bahwa sebagian insan Indonesia sudah tidak menjiwai nilai-nilai Pancasila. Tindakan seperti itu sangat bertolakbelakang dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila tidak pernah membenarkan tindakan seperti itu. Pancasila sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan. Warga Negara Indonesia yang melakukan hal seperti itu berarti ia telah mencederai nilai-nilai Pancasila yang dicita-citakan oleh para Founding Father itu sendiri.
Sikap seperti itu bukan merupakan karakter bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal dengan sikap ramah-tamah dan kegotong-royongannya. Bangsa ini mempunyai budi pekerti yang luhur sebagai hasil dari sebuah kebudayaan. Kemudian, kebudayaan itu lah yang melahirkan Pancasila.
Ajaran Pancasila ini bersifat universal. Ia mampu menjembatani setiap perbedaan baik suku, adat, bahasa, bahkan agama yang ada di Indonesia. Semuanya dipersatukan dan diikat oleh bingkai yang bernama Pancasila. Ia merupakan sebuah ideologi yang sangat tepat bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, mari kita sama-sama menghayati, menjiwai, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


1 komentar:

  1. jebule mek opini tok tiwas tak buka. yoweslah luru sumber liyane

    BalasHapus